Skip to content

Baconfestva.com

Menu
  • Home
  • Contact Us
  • Privasi
  • Dunia Kerja
Menu

Month: April 2021

Metode Penugasan Dalam Pembelajaran

Posted on April 27, 2021September 1, 2021 by Ilman Bahri

Tugas merupakan sesuatu yang perlu dikerjakan oleh penerima tugas. Metode penugasan di dalam pembelajaran adalah dengan memberikan tugas ke siswa. Metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Tentang Metode Penugasan dalam Pembelajaran

  1. Pengertian

Metode penugasan merupakan metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara guru memberi tugas kepada para siswanya. Tugas yang diberikan bisa berupa tugas individu maupun tugas kelompok.

Metode ini menjadi salah satu alternatif untuk menyempurnakan penyampaian suatu materi atau pelajaran. Pemberian tugas diperlukan karena waktu belajar di kelas yang terbatas. Jadi siswa akan mengikuti pelajaran tambahan yang dilakukan secara mandiri untuk menyelesaikan tugasnya.

  1. Syarat tugas yang diberikan

Tugas yang diberikan harus dibuat secara struktur agar benar-benar memperdalam pengetahuan siswa. Ada beberapa syarat untuk tugas yang diberikan yang sebaiknya dipenuhi.

  • Tugas harus jelas dan sesuai dengan materi pelajaran yang sudah diajarkan.
  • Durasi waktu pengerjaan tugas harus jelas.
  • Memberikan tambahan pelajaran dan arahan sehingga semua siswa bisa menyelesaikan tugas.
  • Tugas sebaiknya tidak monoton agar siswa tidak bosan untuk mengerjakannya.
  • Guru harus menilai hasil tugas agar siswa bisa semangat untuk mengerjakan tugas lain di masa mendatang.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Penugasan dalam Pembelajaran

  1. Kelebihan metode penugasan

Penugasan untuk siswa sangat penting sebagai bagian dari pembelajaran. Metode pemberian tugas ini memiliki beberapa kelebihan seperti berikut.

  • Melatih sikap disiplin

Melalui tugas yang diberikan, siswa akan dilatih untuk lebih disiplin dan giat dalam belajar di luar jam pelajaran. Adanya tugas akan membuat siswa harus mau belajar kembali setelah jam sekolah selesai.

Adanya tugas akan melatih siswa untuk terbiasa mengisi waktu luang dengan kegiatan positif seperti belajar. Mereka akan dituntut untuk bisa mengatur manajemen waktu saat ada tugas tambahan dari sekolah.

  • Memupuk rasa tanggung jawab

Saat ada tugas dari guru, maka siswa wajib mengerjakannya untuk nanti diserahkan setelah selesai. Hal tersebut bagus untuk memupuk rasa tanggung jawab pada diri siswa. Setiap tugas yang diberikan guru harus dipertanggungjawabkan nanti saat tugas harus dikumpulkan.

Siswa secara tidak langsung dilatih bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Walaupun bosan, lelah, atau sibuk, siswa harus bisa meluangkan waktu untuk mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

  • Mengembangkan sikap mandiri

Siswa akan dituntut untuk bisa mengerjakan tugas dan memecahkan soal atau permasalahan tanpa bantuan guru. Siswa dapat menggunakan referensi lain seperti buku untuk membantunya mengerjakan tugas. Metode ini tentu dapat membantu mengembangkan kemandirian siswa.

Metode pemberian tugas memang bisa dikatakan sebagai metode pembelajaran mandiri. Siswa dilatih untuk lebih inisiatif mengerjakan tugas-tugasnya secara mandiri, seperti mencari materi tambahan, mempraktikkan teori, dan lain sebagainya.

  • Memperdalam pengetahuan

Selain mengembangkan inisiatif dan kemandirian, pemberian tugas juga mengharuskan siswa untuk belajar lebih banyak. Siswa akan belajar lebih untuk mengerjakan tugas dan memperdalam pengetahuan yang mungkin kurang dipahami saat di kelas.

Tugas-tugas yang diberikan menuntut siswa untuk bisa berpikir kritis, tekun, dan lebih aktif untuk belajar. Siswa harus benar-benar memahami materi atau pelajaran untuk bisa menyelesaikan tugasnya.

  1. Kekurangan metode penugasan

Pemberian tugas memiliki manfaat untuk siswa, tetapi juga ada kelemahannya tersendiri. Metode penugasan juga mempunyai kekurangan seperti berikut.

  • Siswa dapat meniru pekerjaan orang lain

Hal ini sering terjadi, siswa yang meniru pekerjaan dari teman untuk menyelesaikan tugasnya. Menyalin tugas tanpa mengetahui dan mengerti tentang apa yang ditulisnya tersebut.

Pekerjaan yang dikerjakan di luar jam pelajaran, membuat guru tidak bisa mengawasi atau memastikan pekerjaan siswanya adalah hasil berpikirnya sendiri. Apalagi jika siswa termasuk malas sehingga lebih memilih untuk asal menyalin tugas orang lain.

  • Mengganggu ketenangan siswa

Saat selesai pelajaran ada tugas dari guru, biasanya siswa akan berusaha untuk terus mengingatnya. Hal ini berpengaruh pada ketenangan mental siswa karena dibayangi dengan tugas-tugas sekolah.

Apalagi saat tugas yang diberikan terasa sulit untuk dikerjakan. Waktu untuk siswa beristirahat dapat terganggu karena harus menyelesaikan tugas tersebut.

  • Sulit untuk memberikan tugas sesuai kemampuan siswa

Pembelajaran diberikan untuk menambah dan mengasah pengetahuan siswa. Namun setiap individu tentu memiliki kemampuan menerima pelajaran yang berbeda-beda. Ada yang mudah paham, ada juga yang harus dengan latihan-latihan berulang.

Pemberian tugas ke siswa sulit untuk dibuat seimbang dengan kemampuan masing-masing siswa. Mungkin ada beberapa siswa yang merasa mudah untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan siswa lain merasa suka untuk mengerjakannya.

Itulah beberapa informasi penting seputar metode penugasan di dalam kegiatan belajar mengajar. Pada dasarnya tujuan dari metode ini adalah untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu pelajaran. Waktu di kelas yang terbatas dapat ditambah dengan belajar di rumah atau di tempat lain.

Read more

Tentang Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru

Posted on April 18, 2021September 1, 2021 by Ilman Bahri

Salah satu program pemerintah di bidang pendidikan adalah pembinaan dan pengembangan profesi guru. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan kompetensi guru hingga kualitas pendidikan. Program pembinaan dan pengembangan profesi dilakukan dengan beberapa kegiatan, seperti diklat, publikasi karya ilmiah, dan lain sebagainya.

Tentang Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru

Pembinaan dan pengembangan profesi guru pada dasarnya bertujuan untuk memperkuat kompetensi atau kemampuan tenaga pengajar agar dapat memberikan materi sesuai kurikulum yang ditetapkan oleh kementerian pendidikan.

Pembinaan dan pengembangan profesi meliputi berbagai aspek, mulai dari karakter guru, kompetensi, hingga hal-hal inovatif lainnya. Secara umum kegiatan pembinaan dan pengembangan profesi guru memiliki beberapa manfaat seperti berikut.

  1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan seorang guru

Guru atau tenaga pendidik akan mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih para profesional. Hal ini penting untuk membantu guru agar mampu mengajarkan teori dan juga praktik dari suatu ilmu pengetahuan.

Guru akan mendapatkan tambahan pengetahuan atau skill yang bermanfaat untuk kegiatan belajar mengajar. Misalnya guru diajarkan ilmu baru mengenai komputer yang belum pernah didapatnya agar bisa mengajarkannya ke siswa sesuai kurikulum.

  1. Mengajarkan cara menyelesaikan masalah

Guru dituntut untuk bisa memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik. Hal ini penting karena di sekolah atau di tempat pendidikan pastinya memiliki siswa dengan keunikan masing-masing.

Melalui pembinaan, guru dilatih untuk bisa mengetahui cara tepat agar pembelajaran dapat diterima oleh semua siswanya. Guru juga dituntut untuk bisa mengetahui potensi siswa dengan bakat dan kekurangannya.

  1. Meningkatkan kreativitas mengajar

Melalui pembinaan, guru diharapkan dapat lebih kreatif dalam mengajar. Pembinaan baik di lembaga pemerintah maupun swasta dilakukan agar guru bisa membuat materi pembelajaran dan cara mengajar yang lebih baik.

Kegiatan ini tidak sebatas memberikan pengetahuan atau meningkatkan kompetensi guru saja. Melalui pembinaan diharapkan dapat meningkatkan wawasan guru terkait metode pembelajaran.

Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru yang Berkelanjutan

  1. Pengembangan individu

Pengembangan diri atau pengembangan individu merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan keterampilan guru. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru salah satunya adalah dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Melalui kegiatan pengembangan diri seperti diklat, guru akan dibina agar dapat meningkatkan kompetensi. Hal tersebut penting untuk menghasilkan profesi guru yang memadai untuk melaksanakan tugas dan kewajiban di dunia pendidikan.

Pengembangan diri untuk profesi guru juga mencakup perencanaan dan pengembangan metode pembelajaran. Pembinaan dapat dilakukan dengan menyusun kurikulum dan materi atau bahan ajar.

  1. Publikasi karya ilmiah

Pembinaan dan pengembangan kompetensi guru selanjutnya adalah dengan kegiatan karya tulis ilmiah. Guru dapat membuat dan mempublikasikan sebuah karya ilmiah sebagai kontribusi di dunia pendidikan.

Melalui publikasi ilmiah, guru dapat berperan aktif untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Terdapat tiga kategori publikasi ilmiah, yaitu melalui forum ilmiah, publikasi hasil penelitian, dan publikasi dalam bentuk buku pelajaran.

  • Forum Ilmiah

Publikasi ilmiah yang bisa dilakukan guru salah satunya adalah melalui sebuah presentasi atau forum ilmiah. Guru menjadi narasumber untuk acara diskusi ilmiah, seminar, lokakarya, MGMP, dan lain sebagainya.

Kegiatan diskusi di forum ilmiah maupun di kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau MPGMP dapat membantu mengembangkan kompetensi guru. Kegiatan diskusi ilmiah bisa dilakukan di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan internasional.

  • Publikasi ilmiah

Publikasi ilmiah dapat berupa gagasan ilmu pengetahuan atau hasil penelitian. guru membuat tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang disahkan oleh kepala sekolah. Hasil publikasi ilmiah ini dapat menjadi koleksi perpustakaan atau dipresentasikan di sekolah.

Tulisan ilmiah yang populer juga dapat dipublikasikan melalui majalah. Hasil karya ilmiah harus disahkan oleh kepala sekolah, dinas pendidikan, atau pihak terkait lainnya.

  • Publikasi buku pelajaran

Pengembangan profesi guru yang menghasilkan karya ilmiah dapat dibuat menjadi buku atau modul pembelajaran. Buku tersebut harus memiliki bukti keaslian seperti surat pernyataan dari kepala sekolah maupun dinas pendidikan setempat.

Buku hasil karya ilmiah dari guru bisa menjadi buku pelajaran utama atau buku pelengkap. Tulisan ilmiah yang dipublikasi dalam buku, bisa berupa modul pelajaran, diktat pembelajaran, karya terjemahan, buku pedoman profesi guru, dan lain sebagainya.

  1. Kegiatan karya inovatif

Unsur kegiatan pengembangan profesi guru selanjutnya adalah kegiatan karya inovatif. Karya tersebut dapat menjadi wujud kontribusi guru untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan secara umum.

Karya inovatif dapat berupa pengembangan dari materi pendidikan sains, seni, teknologi, dan lainnya. Namun bisa juga penemuan baru untuk karya seni, alat praktikum, pedoman pembelajaran di tingkat provinsi maupun nasional.

Itulah beberapa informasi penting mengenai kegiatan pembinaan dan pengembangan profesi guru di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas profesi guru atau tenaga pengajar. Kompetensi guru yang memadai dapat meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.

Read more

Macam-Macam Media Pembelajaran Siswa dan Contohnya

Posted on April 14, 2021September 1, 2021 by Ilman Bahri

Media pembelajaran adalah seperangkat alat atau cara yang digunakan dalam proses pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam proses belajar mengajar agar supaya bisa lebih mudah tersampaikan pada anak didik. Media pembelajaran yang saat ini dipakai meliputi beberapa jenis diantaranya adalah media elektronik, photografis dan alat grafis yang bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Jenis Media Pembelajaran dan Contohnya

Media pembelajaran yang ada saat ini jenisnya sangat bervariasi. Dari mulai media yang bisa digunakan tanpa pendukung listrik hingga media elektronik yang hanya bisa digunakan jika sudah tersambung ke saluran listrik.

Media pembelajaran dipakai untuk memudahkan guru melakukan pengajaran dan memudahkan siswa untuk menerima pelajaran. Sehingga tujuan utama dari penggunaan media pembelajaran adalah untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran yang dilakukan.

Berikut ini adalah jenis media pembelajaran yang bisa Anda gunakan dalam proses belajar mengajar Anda.

  1. Media audio

Adalah jenis media pembelajaran yang memiliki bentuk rekaman suara atau musik. Dalam hal ini siswa akan mendengarkan materi pembelajaran melalui rekaman yang diputar dalam alat pemutar audio yang telah disiapkan.

Contoh dari media ini adalah rekaman suara hafalan Al Qur’an, musik pengiring olahraga dan lain sebagainya.

  1. Media visual

Adalah jenis media yang berbentuk gambar untuk dilihat oleh siswa. Jenis media ini sendiri terbagi ke dalam dua macam yaitu media visual diam dan gerak.

Untuk media visual diam hanya berupa deretan gambar yang diperlihatkan pada siswa selama proses belajar. Sedangkan untuk media visual gerak, juga berbentuk deretan gambar yang diputar secara berurutan dalam bentuk video.

Contohnya adalah deretan gambar atau foto pahlawan nasional Indonesia.

  1. Media audio visual

Lalu jenis yang ketiga adalah media pembelajaran audio visual. Yaitu media pembelajaran yang dibuat dalam bentuk rekaman video lengkap dengan suara yang membuat video menjadi lebih jelas untuk disimak.

Contoh dari media ini adalah video dokumenter perjuangan pahlawan Indonesia, video pembuatan suatu produk yang banyak dipakai masyarakat dan lain sebagainya.

  1. Media serbaneka

Media berikutnya adalah media serbaneka yang terdiri dari berbagai macam benda yang bisa Anda temukan di sekitar Anda. Seperti misalnya papan tulis dan spidol, batu, daun, buah dan lain sebagainya.

  1. Fotografi dan gambar

Kemudian jenis media pembelajaran yang selanjutnya adalah gambar dan fotografi. Dalam hal ini yang dipakai adalah gambar dan fotografi yang dicetak dalam sebuah kertas besar kemudian diperlihatkan pada siswa untuk mengamati dengan seksama gambar yang ada di dalamnya.

Anda bisa menggunakan media ini untuk pembelajaran anatomi tubuh misalnya. Sehingga siswa pun akan mengetahui letak organ dalam tubuh sesuai yang dilihat dalam foto atau gambar anatomi tubuh.

  1. Globe dan peta

Jenis media yang terakhir adalah media berupa peta dan globe. Adalah jenis media yang berisi gambar peta wilayah yang dibuat dengan skala tertentu. Jika peta dibuat dalam satu media berupa kertas atau kain tebal yang datar, untuk globe dibuat dalam bentuk bola dunia yang bulat.

Media ini bisa Anda gunakan untuk mempelajari sebuah wilayah dan pembagiannya secara menyeluruh.

Cara Tingkatkan Semangat Belajar Siswa

Sebuah pembelajaran yang baik tentu bisa membuat siswa bisa belajar dengan baik dan maksimal serta memiliki hasil yang optimal. Agar supaya proses belajar berhasil dengan baik maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

  • Pilih media pembelajaran yang tepat
  • Tingkatkan kualitas guru
  • Manfaatkan teknologi
  • Pastikan untuk membuat siswa aktif
  • Dengarkan dan pahami siswa
Read more

Social Media

Terkini

  • Jadwal Pengumuman SBMPTNJadwal Hasil SBMPTN 2022 Dilengkapi Link dan Cara Melihatnya
  • Metode Penugasan Dalam Pembelajaran
  • Tentang Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru
  • Macam-Macam Media Pembelajaran Siswa dan Contohnya
  • Edukasi adalah Pendidikan, Ketahui Jenis-jenis Beserta Manfaatnya
April 2021
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  
« Mar   Apr »
Kost Jakarta Barat
© 2022 Baconfestva.com